Pernahkan anda melihat beberapa orang tertentu gampang dan sering sekali mengalami penyakit infeksi seperti infeksi paru, infeksi saluran kencing dan lainnya? Salah Satu yang menjadi faktor penyebab rentannya terkena penyakit infeksi adalah adanya gangguan dan penurunan sistem imun atau kekebalan tubuh dari seseorang. Dengan mengetahui sedikit gambaran mengenai sistem kekebalan tubuh kita, kita bisa mencegah untuk terkena penyakit infeksi.
Apa itu sistem imun atau kekebalan tubuh?
Sistem imun atau kekebalan tubuh merupakan suatu sistem yang terdiri dari bagian dari tubuh kita seperti jaringan, struktur organ, enzim, antibodi, flora normal dan sel-sel darah putih serta produknya yang mampu melawan dan mencegah invasi dari mikroorganisme penyebab infeksi seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Kelemahan, berkurangnya atau terganggunya komponen sistem ini akan menyebabkan mikroorganisme gampang menyebabkan infeksi pada tubuh kita.
Kapan sistem imun kita mulai terbentuk?
Saat kita dalam kandungan, kira sudah mendapatkan imunitas berupa antibodi dari darah ibu melalui plasenta. Pada saat kita lahir melalui vagina, kita terpapar dengan bakteri flora normal dan bakteri dari lingkungan dan pada saat itu sistem imun kita mulai terangsang untuk terbentuk. Dengan berjalannya usia, flora normal dalam tubuh kita mulai berkembang dan merangsang sistem imun lebih matang disamping juga mendapatkan kekebalan dari air susu ibu.
Apa saja komponen sistem imun dalam tubuh kita?
Secara umum, sistem kekebalan tubuh kita terdiri atas dua yaitu sistem imun alamiah dan sistem imun adaptif.
Yang menjadi pertahanan pertama dalam melawan serangan mikroba infeksi adalah sistem imun alamiah yang tidak spesifik terhadap mikroorganisme tertentu. Sistem imun alamiah terdiri atas, pertama barier dan struktur dari organ tubuh kita seperti sel epitel kulit, bentuk struktur dan sel epitel saluran nafas, bulu mata dan sebagainya. Kedua adalah enzim yang dihasilkan oleh tubuh seperti lisozim, asam lambung, sekresi hidung, air mata dan sebagainya. Ketiga adalah flora normal atau bakteri yang normal berada dalam tubuh kita, karena dapat berkompetisi dengan bakteri patogen. Dan yang keempat adalah sel darah putih yaitu sel neutrofil, eosinofil, makrofag dan sel dendritik. Terakhir adalah humoral dari komplemen.
Sistem imun kedua memiliki respon yang lambat namun spesifik terhadap mikroorganisme tertentu yaitu sistem imun adaptif. Sitem imun ini terdiri atas sistem imun humoral yaitu antibodi dan seluler yang terdiri atas sel limfosit B dan limfosit T. Karena sistem imun ini memliki kelebihan spesifik terhadap patogen tertentu dan bekerja sangat panjang, sehingga menjadi sasaran pendekatan vaksinasi dan imunisasi.
Apa saja yang dapat menurunkan sistem imun kita?
Penyakit bawaan karena kelainan genetik atau defisiensi pada sel imunitas sejak lahir, seperti pada orang yang memiliki defisiensi komplemen akan gampang jatuh ke infeksi berat dari infeksi bakteri Nisseria gonorrhea maupun Nisseria meningitidis.
Penyakit degeneratif karena pola hidup seperti diabetes dan obesitas. Pada penyakit degeneratif ini terjadi penurunan kemampuan dari sel-sel imun terutama sistem imun alamiah seperti makrofag dan dendritik akibat dari gangguan metabolisme gula dan stress oksidatif.
Usia tua dan meningkatnya usia. Efek dari meningkatnya usia terutama usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel dan organ termasuk stem cell dan organ hematopoetic dimana terjadi penurunan diferensiasi dan repopulasi garis keturunan dari sel-sel sistem imun seperti sel dendritik, sel natural killer (NK), neutrofil, makrofag dan limfosit.
Status gizi yang kurang baik atau gizi buruk. Gizi buruk menyebabkan pematangan dan regenerasi sel imun akan mengalami gangguan sehingga akan menurunkan kemampuan ataupun berkurangnya jumlah sel serta produk sel kekebalan tubuh seperti sitokin dan interferon.
Pola hidup yang tidak bagus seperti merokok dan minum alkohol. Merokok dan alkohol dapat merusak sel epitel saluran cerna dan saluran nafas serta defisiensi enzim lisozim sehingga berisiko mempermudah bakteri patogen untuk berkolonisasi atau hinggap yang akan berisiko menimbulkan infeksi lebih berat.
Penggunaan antibiotik dan kortikosteroid yang tidak bijak. Penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya akan merubah flora normal bakteri yang merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh kita. Dengan perubahan flora, akan meningkatkan risiko bakteri penyebab infeksi untuk lebih berkembang disamping risiko resistensi antibiotik yang ditimbulkan. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang terutama jika kita mengkonsumsi obat/suplemen herbal abal-abal (dengan koortikosteroid dosis tinggi di dalamnya) dapat menekan sel dan organ sistem imun untuk berdiferensiasi.
Infeksi HIV/AIDS. Virus HIV secara langsung menyerang komponen sistem imun yaitu sel darah putih sel makrofag dan sel limfosit T, sehingga tubuh tidak mampu untuk melawan infeksi dan akan rentan mengalami infeksi Tuberkulosis, herpes, varicella, sifilis dan penyakit lainnya. Mencegah terkena penyakit ini atau terapi antiretroviral seumur hidup sangat efektif untuk menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi lainnya.
Pengangkatan organ Lien atau limfa. Orang yang sudah mengalami operasi pengangkatan organ limfa akan lebih mudah mengalami penyakit infeksi tertentu, karena organ tersebut merupakan organ retikuloendotel dimana banyak terdapat sel darah putih serta pematangannya dan sebelum mikroorganisme menuju peredaran darah, mikroorganisme akan disaring di organ ini. Sehingga orang dengan pasca pengangkatan organ limfa perlu mendapatkan vaksinasi.
Kehamilan. Pada kondisi kehamilan terjadi perubahan metabolisme seluler teruma perubahan sistem produksi darah seperti anemia termasuk sel darah putih, sehingga sistem imun tidak maksimal untuk melawan paparan infeksi.
Demikian ulasan singkat saya mengenai gambaran sistem kekebalan kita, dengan mengetahuinya kita dapat melakukan kiat-kiat pencegahan penyakit infeksi. Jadi sudah tahu ya betapa pentingnya sistem imun tubuh kita seperti pasukan militer yang menjaga pertahanan negara. Nantikan bahasan artikel berikutnya mengenai bagaimana menjaga sistem kekebalan tubuh kita tetap prima. Semoga berganfaat dan salam sehat.
Referensi:
Abbas Abul K, Lichtman Andrew H, Pillai Shiv. 2016. Basic Immunology Functions and Disorders of the Immune System. Ed 5. Philadelphia. Elsevier
Stevens, Christine Dorresteyn et all. Clinical immunology & serology : a laboratory perspective. 4th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company; 2017
Sumber gambar: https://pixabay.com/illustrations/defense-protection-threat-1403072/
Komentar
Posting Komentar